(Bagian Kedua)
Tahun 1990, Ramadhan K.H. menulis novel berjudul Ladang Perminus, sebuah novel yang mengisahkan tentang korupsi di tubuh Perusahaan Minyak Nusantara (Perminus). Novel ini seolah-olah menelanjangi tindakan korupsi di tubuh Pertamina, sebagai perusahaan pertambangan minyak nasional.
Era tahun 2000-an ditandai dengan lahirnya seorang penulis termuda yang menulis novel berjudul Area X, tahun 2003. Area X, adalah sebuah novel futuristik tentangIndonesia tahun 2048, mengenai deribonucleic acid dan makhluk ruang angkasa. Novel ini ditulis oleh Eliza Vitri Handayani. Novel itu ditulisnya ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMA Nusantara Magelang.
Tahun 1982, muncul novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari, sebuah novel yang berhasil mendeskripsikan adat orang Jawa, khususnya Cilacap.
Dekade 1990-an lahir novel mutakhir berjudul Saman, terbit tahun 1998, karya Ayu Utami. Ayu Utami termasuk novelis yang membawa pembaharuan dalam perkembangan novel Indonesia . Dalam Saman, Ayu Utami tidak sungkan-sungkan membahas masalah seks, sesuatu yang di Indonesia dianggap tabu. Tapi mungkin zamannya sudah berubah, kini masalah sesks sudah bukan merupakan hal yang tabu untuk diungkapkan. Ironis, bahwa yang mengungkap secara detail dan sedikit jorok dalam nobvel ini adalah justru seorang wanita, Ayu Utami.
Era tahun 2000-an ditandai dengan lahirnya seorang penulis termuda yang menulis novel berjudul Area X, tahun 2003. Area X, adalah sebuah novel futuristik tentang
Novel terus mengalami perkembangan dan mewakili semangat dari setiap zaman di mana novel itu muncul. Di awal tahun 2000 muncul jenis novel yang dikatakan sebagai chicklit, teenlit,dan metropop. Ketiga jenis tersebut sempat dianggap sebagai karya yang tidak layak disejajarkan dengan karya sastra pendahulu mereka oleh kelompok-kelompok tertentu. Di antara karya-karya tersebut yang tergolong ke dalam jajaran best seller, antara lain Cintapuccino karya Icha Rahmanti, Eiffel I'm In Love karya Rahma Arunita, Jomblo karya Aditya Mulya, dan lain sebagainya. Yang cukup fenomenal adalah Supernova karya Dee, Dadaisme karya Dewi Sartika, Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, 5 cm karya Donny Dhirgantoro, dan novel-novel mutakhir lainnya yang memiliki energi dan segmen pembaca masing-masing.
*disarikan dari berbagai sumber
Mengenang novel-novel masa lalu beberapa aku membacanya, ulasan yang menarik!
BalasHapusBertambahnya Wawasan tentang penulis novel dibahas tuntas disini.
BalasHapusTerimaksih sudah membaginya ya...
aduh... tapi aku juga gak gitu suka kalo bahas masalah seksnya kebanyakan. seolah2 jual novel pake komoditas itu. uhuhuhuhuww
BalasHapustapi Dee adalah penulis faforit saya mas
I LOVE READING!!
BalasHapusartikel keren om.... nais post deh....
BalasHapusAku suka novel...! Tapi aku kurang suka teenlit.
BalasHapuswah, jadi inget dulu pernah baca tuh, novel Ronggeng Dukuh Paruk Sama Lintang Kemukus Dini hari.
BalasHapussekarang udah jarang banget baca baca novel..!
Sebuah informasi yang kaya, sobat...
BalasHapusJadi pengen baca novel nih. Hihihi
Nice post...salut buat mas ivan....pengetahuannya tentang sastra,novel sangat lengkap...thanks ya mas, atas ilmunya..
BalasHapusUntuk semua. Terimakasih kunjungan, komentar dan apresiasinya. Salam budaya.
BalasHapusI love novel so much... hmmm. pengen baca novel lagi yang teranyar,, apaa ya??? yang lama juga boleh...
BalasHapusDaku suka baca komik, tapi kok kurang suka baca novel yah? hehehe..
BalasHapusbwt, keren postingannya^^
YANG INI MASUK GAK, YA ???
BalasHapusAlhamdulillah, masuk.
BalasHapusTadi sudah nulis banyak, ngilang ...
Saya suka novel! Suka komik juga (dulu cergam pernah booming). Disini selain tambah wawasan, bisa nostalgia juga, Van.
BalasHapusRonggeng Dukuh Paruk, kan trilogi, Van, bersama Jentera Bianglala dan Lintang Kemukus Dinihari.
Jadi inget karya Ahmad Tohari yang lain, yakni Kubah. Bagus sekali ...
Terima kasih sudah berbagi, Van. Saya tunggu tulisan berikutnya
area X itu bukunya bagus banget *menurutku* tapi sayang, sepertinya promosinya gak terlalu bagus...jadi mengendap gitu aja...
BalasHapussering dapetin buku2 bagus yang ternyata gak "terkenal", dan ironisnya sering dapetin buku tenar, tapi isinya gak layak