
Tahun 1920 dianggap sebagai tahun lahirnya kesusastraan Nasional dengan ditandai lahirnya novel Azab dan Sengsara. Pada masa awal abad ke-20, begitu banyak novel yang memiliki unsur wama lokal. Novel-novel tersebut, antara lain Salah Asuhan, Siti Nurbaya, Sengsara Membawa Nikmat, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Kalau Tak Untung, Harimau! Harimau!, Pergolakan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sementara itu, novel Belenggu karya Armjn Pane, hingga saat ini lazim dikatakan sebagai tonggak munculnya novel modern di Indonesia.
Tahun 1945 tercatat nama Idrus sebagai prosais cerpen. Buku kumpulan cerpennya Dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma menjadi buku yang cukup terkenal. Selain itu juga novel singkat yang digarap dengan nada humor berjudul Aki.
Tahun 1949 lahirlah novel karya Achdiat Karta Miharja berjudul Atheis. Atheis termasuk novel yang cukup berhasil karena hampir semua unsurnya menonjol dan menarik unuk dibaca. Dengan mengambil latar Pasundan berhasil mengangkat sebuah tema terkikisnya sebuah kepercayaan keagamaan. Hasan, tokoh utama dalam novel ini, adalah orang yang 180 derajat berbalik dari taat beragama tiba-tiba menjadi seorang yang atheis karena pengaruh pergaulannya dengan Rusli dan Anwar yang memang berpaham komunis.
Tahun 1949 lahirlah novel karya Achdiat Karta Miharja berjudul Atheis. Atheis termasuk novel yang cukup berhasil karena hampir semua unsurnya menonjol dan menarik unuk dibaca. Dengan mengambil latar Pasundan berhasil mengangkat sebuah tema terkikisnya sebuah kepercayaan keagamaan. Hasan, tokoh utama dalam novel ini, adalah orang yang 180 derajat berbalik dari taat beragama tiba-tiba menjadi seorang yang atheis karena pengaruh pergaulannya dengan Rusli dan Anwar yang memang berpaham komunis.
Tahun 1968 muncul novel berjudul Merahnya Merah, garapan Iwan Simatupang, sebuah novel yang cukup absurd, terutama dalam hal gaya bercerita. Namun demikian, novel ini banyak memperoleh pujian dan sorotan para kritikus sastra, baik dalam maupun luar negeri.
Tahun 1975 muncul novel Harimau! Harimau!, buah karya Mochtar Lubis, menceritakan tentang tujuh orang pencari damar yang berada di tengah hutan selama seminggu. Mereka adalah Pak Haji, Wak Katok, Sutan, Talib, Buyung, Sanip dan Pak Balam. Di tengah hutan itu mereka berhadapan dengan seekor harimau yang tengah mencari mangsa. Empat orang di antara tujuh orang itu (Pak Balam, Sutan, Talib, dan Pak Haji). Kecuali Pak Haji yang meninggal karena tertembak senapan Wak Katok, tiga yang lalinnya meninggal karena diterkam Harimau.
Haimau! Harimau! Sarat dengan pesan moral, yaitu bahwa setiap manusia harus mengakui dosanya agar terbebas dari bayang-bayang ketakutan. Pak Balam, orang yang pertama terluka karena diterkam harimau, mengakui dosa-dosanya di masa muda, dan menyuruh para pendamar yang lain juga mengakui dosa-dosanya. Semua memang mengakui, hanya Wak Katok yang enggan mengakuinya.
Bersambung...
Sambil ngopi mengamankan dulu yang pertama hehehhe..
BalasHapusweiks, ditunggu lanjutannya Mas....
BalasHapusMas ini memang jagonya sastra, sejarahnya dibahas tuntas....Mantab!
Silaturahmi antar blogger sedunia. Salam.
BalasHapusyah... naggung banget masa' bersambung.. itu ada gambar novel 5 cm , berarti nanti dibahas ya..
BalasHapus@ a-chen, ..lanjutannya besok hehehe
BalasHapus@ ikan-laron-semut,..Insya Allah, sobat.
salam sobat
BalasHapuswah saya kuper banget,,baru tahu Kaleidoskop Novel Indonesia 1920-2009
saat ini di bog mas IVAN ,
trims info dan ilmunya.
Apa kabarnya Al Jubail, mbak Nura?
BalasHapusmas, nanti bisa minta tolong link lanjutannya dikirim ke komen di blog saya...pliiiisss! :P takutnya ketinggalan hehehehe...
BalasHapusARtikel yg mantap mas.....nambah pengetahuan lg tentang sastra..thanks ya mas
BalasHapusCatatan tentang sastra dibahas tuntas disini,membuat bertambahnya pengetahuan tentang sastra.
BalasHapusBtw,itu yang megang buku difoto kayaknya lagi siaranya..siapa ya ? hehe...
selamat pagi, mas Ivan...
BalasHapusbagus neh informasinya..
jadi tau sejarah2 novel dr jaman dahulu kala, aku taunya dulu siti nurbaya sama sengsara membawa nikmat. hehe
Siip, rekam jejak novel Indonesia yang mantap sobat. Hm, tidak sabar menunggu lanjutannya.
BalasHapusSALAM KENAL YAH.
BalasHapuskaleidoskop yang mantap...
BalasHapusditunggu kelanjutannya.
Belum pernah membaca 5cm padahal novelnya sering gua temui setiap pergi ke toko buku.
BalasHapussalam sejahtera
BalasHapuskunjungan perdana
semoga bisa jadi sahabat
tulisannya mantap
sastra banget
wah sejarah sastra yang lengkap ni bro
BalasHapuspernah waktu SMA dulu
salm sobat
BalasHapuskujugan perdana postigan yang mantap penabah wawasan tentang sastra
sastramu mantab kwan...klo brsambung aq tunggu lanjutanya...baru aq cermati dengan baik...nih udah tak download kok.....tulisan ivan selalu cerdas....bisa jadi inspirasi bagi aq yang lg kurang ide....trims ya.....
BalasHapuskaladeiskop yang mantap van ada beberapa novel diatas yang sudah saya baca termasuk harimau-harimau memang isinya bagus banget
BalasHapuspelatihan selesai sudah waktunya untuk silaturrahmi kembali
BalasHapusSiti Nurbaya ada novelnya juga yah.Wah,ketinggalan dong.BTW,di tunggu kelanjutan kisahnya ya bro.
BalasHapusYANG BEGINIAN YANG SELALU SAYA SUKA MAS...THANKS BERAT DECH!
BalasHapusI WILL STAY IN TOUCH BIAR GAK LEWAT LANJUTANNYA...
OIYA, MET MENIKMATI LIBURAN MAS, JUGA MENANTIKAN TAHUN BARU YANG PENUH HARAPAN DAN MIMPI-MIMPI BARU...SEMOGA MIMPI LAMA YANG BELUN JADI NYATA AKAN COME TRUE TAHUN DEPAN!