kaca-kaca jendela yang memaki hujan. sebuah revolusi yang dimulai dari secangkir kopi.
tapi
ingatanku hanya mengepul kepada ibu. hanya puisi kecil di sela-sela kerja kukirimkan untuknya sejak pagi.
ia perempuan setengah baya yang mencuci kebaya coklat
tua.
tua.
ia
yang telah mengajarkan cinta tanah
kelahiran.
mengajarkan bagaimana cara bangun pagi
lalu memanen rindu di atas rerumputan.
yang telah mengajarkan cinta tanah
kelahiran.
mengajarkan bagaimana cara bangun pagi
lalu memanen rindu di atas rerumputan.
kaca-kaca jendela yang memaki hujan. ibuku yang menjadi puisi di sela-sela kerja,
maafkan anakmu.
sebuah revolusi pagi ini berangkat menuju halaman rumah
calon menantumu
yang kesekian.
mungkin
sebuah revolusi dalam hati. kataku diam-diam.
sebuah revolusi pagi ini berangkat menuju halaman rumah
calon menantumu
yang kesekian.
mungkin
sebuah revolusi dalam hati. kataku diam-diam.
bulukumba, 23 februari 2010

kasih sayang dan perhatian, nasehat ibu memang mampu menjadikan insan yang berbudi, bahkan tidak hanya berhenti sampai di gerbang pintu calon menantu.
BalasHapusibu... oh ibu...
BalasHapusPuisi yang indah sobat...
Puisi di sela-sela kerja yang manis. Yep, revolusi dimulai dari secangkir kopi, mantap van.
BalasHapusmantap puisinya cuma jadi inget ibu bacanya
BalasHapusLho, ini cerita tentang menantu tho? :) selamat yah mas Ivan :)
BalasHapussalam sahabat puisi yang hebat
BalasHapushikz
BalasHapuspuisinya hebat banget! gimana yah bs buat sedalam ini? untuk seorang yang bgitu qt banggakan (kangen mama :D)
ibu pantas mendapat puisi ini,,
BalasHapusibu itu memang sosok yg hebat, karena ibu kita bisa seperti ini, dan juga tidak ada yang bisa menggantikan sosok seorang ibu..
BalasHapuspuisinya bagus sob, mntabb.. :D
Ini sih bukan puisi kecil Van...
BalasHapustapi berhasil membuat kerinduan akan ibunda jadi membuncah.
Wah .... sekarang berubah menjadi domain.co.cc.
BalasHapusMaaf baru mampir lagi, repot dengan anak2 lagi terserang sakit.
BalasHapusPuisi permohonan doa yang indah terhadap sang ibunda, semoga restu bunda meridhoi.
mantap. hujan bisa dimaki oleh kaca jendela.
BalasHapussedrhana! tapi bermakna!
BalasHapusdisela2 kerja masih bisa bikin puisi, wah hebat
BalasHapusMenampilkan Pesan Dibawah Judul Postingan
Indah Sob.......Salute
BalasHapuskaca-kaca jendela yang memaki hujan. ah, indah banget,sobat....
BalasHapusSipp....asyik ya kalo saat kerja justru py byk inspirasi..
BalasHapusi love mom...
BalasHapusfull....
mampir lagi sahabat baca puisi tentang ibu
BalasHapusibu selalu memberi keindahan dalam kalbu, mengisi relung jiwa.
BalasHapuspusis ini keren mas, mengharu,,,
BalasHapusIbu selalu berdoa untuk hadirnya seorang menantu dan cucu! Ayo cepat raih dan bahagiakan ibu!
BalasHapusiya bang ivan...cepat bahagiakan sang ibu...moga cepet dapet tambatan hati deh!!!
BalasHapusdi sela kerja, puisi buat ibu, lalu melintas seseorang yang dinanti ...
BalasHapusbersegeralah persembahan sang calon mantu itu dikabarkan lewat hujan, Van ...
puisinya indah banget mas...
BalasHapus