Di kamar jutaan anak-anak muda di seantero dunia, di tembok kota, di jaket, kendaraan dan sebagainya, gambar yang satu ini begitu akrab. Tokoh dalam gambar itu benar-benar menginspirasi banyak kaum radikal-progresif dan revolusioner di planet ini. Profesor Martin Kemp, sejarawan seni di Oxford University, bahkan memasukkan gambar ini ke dalam 10 gambar ikonik sepanjang sejarah (Lukisan Mona Lisa berada di urutan pertama).
Gambar klasik siluet hitam Che Guevara berambut gondrong dan berbaret dengan latar merah itu sudah sangat terkenal di mana-mana. Gambar itu turut pula diusung para demonstran dalam unjuk rasa di Mesir beberapa waktu lalu dan juga hadir dalam berbagai demonstrasi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Seorang seniman Irlandia kelahiran Dublin 65 tahun yang lalu, Jim Fitzpatrick, kerap kali menyatakan,"Seringkali tak ada yang percaya bahwa akulah pembuatnya."
Setelah empat dekade membiarkan karyanya itu dicetak ulang secara gratis, Fitzpatrick kini memutuskan untuk mengajukan klaim pemilikan hak cipta atas karya tersebut. "Ini bukan soal mencari uang, ini soal bagaimana memastikan agar karya itu digunakan secara benar... tidak dipakai untuk tujuan-tujuan komersial yang kasar," kata perupa dan fotografer yang telah membuat sampul album untuk grup-grup musik Irlandia, Thin Lizzy dan Sinead O'Connor.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, gambar itu diakui dibuat Fitzpatrick berdasarkan foto karya Alberto Korda. Ketika menciptakannya pada 1968, dia tak pernah mengajukan hak ciptanya. Malahan, gambar itu disebar untuk digunakan oleh kelompok-kelompok revolusioner di Eropa. Dalam tempo singkat, gambar itu diadopsi oleh para mahasiswa kiri, yang menempatkannya di kaos dan poster, sehingga turut mengangkat citra Che sebagai lambang pemberontakan global. Tapi, gambar tokoh revolusi Marxis, yang membantu Fidel Castro berkuasa di Kuba pada 1959, itu telah pula diambil oleh para produsen cangkir, tongkat baseball, dan bahkan pakaian dalam.
Masalah rumit dari kasus ini adalah fakta bahwa karya Fitzpatrick itu berdasarkan foto yang diambil fotografer Kuba, Alberto Korda, di sebuah pemakaman di Havana. Fitzpatrick kini mengajukan dokumen untuk membuktikan dialah pemilik hak cipta gambar itu. Dia juga berencana untuk ke Havana tahun ini untuk menyerahkan kepemilikan hak cipta itu kepada keluarga Guevara.